Studi Kasus PPG Mapel Informatika, 500 Kata dan 3000 Karakter

PPG Dalajab merupakan salah satu program pemerintah untuk menaikan kesejahteraan guru melalui sertifikasi keprofesionalan para guru. Untuk mendapakan sertifikasi (Gr) guru harus melewati beberapa tahapan seperti melakukan pembelajaran mandiri/bersama dari modul yang diberikan, menjalankan ujian kinerja (UKIN) dan melaksanakan ujian kompetensi (UK).

Salah satu bagian dari Ujian Kompetensi (UK) adalah menulis studi kasus dengan 500 kata atau 3000 karakter dalam waktu 30 menit. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi guru ketika menjalankan kegiatan ppg daljab.

Tidak semua guru mempunyai kecepatan dalam mengetik dan menuangkan pikiran dalam sebuah kalimat yang menarik untuk melengkapi pertanyaan dalam studi kasus.

Apa Itu Studi Kasus PPG

Studi kasus PPG merupakan sebuah laporan pengalaman yang dialami oleh guru ketika melakukan proses pembelajaran dikelas. Terdapat empat pertanyaan yang saling berkaitan antar satu dengan yang lainnya dan jawaban harus nyambung agar lolos dalam penilaian studi kasus.

Kelima pertanyaan tersebut adalah :

  1. Permasalahan apa yang Bapak/Ibu hadapi?
  2. Bagaimana upaya Bapak/Ibu menyelesaikan permasalahan?
  3. Apa hasil dari upaya Bapak/Ibu tersebut?
  4. Tulis pengalaman berharga yang bisa Bapak/Ibu petik ketika menyelesaikan masalah tersebut?

Untuk mempermudah para guru yang sedang mengikuti ppg daljab khususnya mapel informatika, saya akan bagikan contoh studi kasus yang dapat dijadikan sebagai refrensi dalam pengisian soal studi kasus

Contoh Studi Kasus PPG Informatika

Permasalahan apa yang pernah dihadapi

Sebagai seorang guru yang pernah mengajar mata pelajaran Informatika di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA), ada masalah yang pernah saya hadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar berdiferensiasi dikelas.

Ada beberapa siswa yang belum mengetahui bagaimana cara pengoprasian dasar komputer seperti membuat folder baru, melakukan copy paste, mencari aplikasi yang sudah terinstall pada komputer, melakukan shutdown dengan benar dan menyimpan dokumen yang telah dibuat menggunakan aplikasi office.

Sebagian lainnya sudah mengetahui tentang pengoprasian dasar komputer dan bahkan sudah ada yang mahir dalam penggunaan komputer sehingga diantara mereka sudah mengetahui tentang materi pelajaran yang akan saya sampaikan.

Tipe murid yang mahir ini biasanya berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sudah memiliki lab komputer yang cukup dan sudah terbiasa ketika melakukan kegiatan belajar menggunakan komputer.

Upaya penyelesaian

Langkah awal yang saya lakukan untuk menyelesaikan permalasakan tersebut adalah membuat assesment dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan kondisi lingkungan sekolah sebelumnya dan melakukan beberapa upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pendampingan Khusus : Siswa yang tidak paham dalam pengoprasian dasar komputer saya bimbing satu-persatu sehingga mereka dapat memahami bagaimana cara penggunaan komputer dengan benar dan mandiri.

Difrensiasi konten : Bagi siswa yang tidak paham dalam pengoprasian dasar komputer, bahkan sama sekali tidak pernah menggunakan komputer saya berikan bimbingan secara intensif dengan memberikan waktu tambahan. Sedangkan siswa yang tahu tentang pengoprasian dasar saya arahkan untuk belajar tentang aplikasi microsoft word dan untuk yang mahir saya arahkan untuk belajar excel dan beberapa lainnya untuk belajar menggunakan aplikasi powerpoint.

Media Pembelajaran : Media pembelajaran sangat penting dalam belajar informatika, dalam hal ini jumlah komputer yang digunakan harus sesuai dengan jumlah murid yang akan melakukan kegiatan belajar mengajar agar mereka tidak perlu bergantian dalam menggunakan komputer sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

Hasil

Hasil yang saya dapatkan ketika melakukan langkah-langkah penyelesaian tersebut ialah siswa yang selama ini tidak bisa melakukan pengoprasian dasar komputer kini telah mengetahui bagaimana cara shutdown dengan benar, melakukan copy paste dan bahkan mereka sudah belajar untuk menggunakan aplikasi microsoft word. Sedangkan siswa yang mahir saya ajarkan tentang rumus-rumus pada aplikasi microfost excel.

Pengalaman yang didapat

Pengalaman yang saya dapatkan adalah pentingnya melakukan assesmen pada siswa untuk mengetahui kemampuan dasar peserta didik dan memberikan pendampingan pada setiap individu.
Pembelajaran berdiferensiasi membantu saya untuk menciptakan lingkungan belajar yang berpihak kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

close